Awal Mula Mengenal Sepakbola, Juventus, Pemain Idola, dan Pemain yang Aku Benci
Mulai kenal dekat dengan sepakbola internasional sejak piala dunia 1998 Prancis walaupun nggak sempat nonton live bahkan laga finalnya sekalipun karena pas kecil dulu aku orang paling gampang ngantuk kalau malam hari. Beda kayak sekarang ini lebih gampang ngantuk siang hari ketimbang dini hari. Hahaha
Oke, balik lagi ke Sepakbola, jadi waktu piala dunia 1998, aku cuma ngikutin event FIFA terakbar itu hanya melalui highlight yang diputar RCTI pada siang harinya. Pertama sekali mengenal sosok Del Piero juga pada saat itu karena menjadi dia terikat kontrak menjadi bintang iklan ExtraJoss, dan lucunya saat itu aku belum tau kalau Del Piero merupakan pemain Juventus.
Awal perkenalan aku sama Juventus FC juga di akhir 90an dimana serie A lagi gila-gilanya dan kebetulan ada abang sepupu bunda sangat mengilai Zinedine Zidane, beliau sangat sering menyaksikan laga Juventus di TV rumah sampe akhirnya aku jadi terbiasa nonton Juve, hal yanh paling dia senangi adalah saat heading Zidane mampu membuahkan goal bagi Juve.
Sebagai Juventini sejak era 90an kebanyakan besar pasti mengidolakan King Alex, namun lucunya bagi aku pemain Juventus yang pertama sekali aku kenal tidak lain adalah Zinedine Zidane, disusul Edgar Davids yang sangat mencolok karena kacamatanya, kemudian Anggelo Peruzzi. Setelah ketiga bintang itu baru disusul oleh Alesandro Del Piero dan Filippo Inzaghi.
Sudah hampir 20 tahun menyukai sepakbola, yang namanya supporter pasti memiliki klub dan pemain yg kurang disukai, namun ketidaksukaan itu hanya karena pemikiran yang kurang objektif, selebih itu aku tetap respek terhadap semua klub dan pemain sepakbola kecuali Inter Milan akibat skenario Farsopoli pada tahun 2006 yang menyebabkan merosotnya Serie dibandingkan liga top eropa lainnya.
Dikategori pemain, aku sangat tidak respek terhadap Luis Suarez, walaupun dianggap pahlawan bagi negaranya dengan aksi memalukan pada saat menahan menggunakan tangan tendangan pemain Ghana saat piala dunia 2010 hingga berakhir kartu merah bagi dirinya.
Bicara soal kontroversi pasti semua tau soal aksi gigitan rabies Luis Suarez, berawal saat memperkuat Ajax dia menggigit Otman Bakkal yang saat itu memperkuat PSV Eindhoven, hijrah ke Liverpool Suarez memangsa korban selanjutnya, yaitu Branislav Ivanovic, dan yang paling menjengkelkan adalah saat Suarez memangsa Giorgio Chiellini di laga Italia kontra Uruguay pada piala dunia 2014 Brazil.
Sebagai Juventini aku berharap di laga semifinal UCL 2 leg yang mempertemukan Juventus vs Barcelona pada pertengahan April lalu, Suarez kena batunya, ya minimal ada saja pemain Juve yang mampu memprovokasi dan mengganggu Suarez yang akhirnya berdampak kerugian besar bagi karier Suarez, kotor sih, tetapi cara kotor Suarez selama ini memang harus dibalaskan dengan cara kotor juga.
Harapan tinggal harapan, apa yang diperlihatkan Chiellini di lapangan telah menunjukkan jiwa besar seorang bintang, malah Chiellini memaafkan kesalahan Suarez pada Piala Dunia 2014 silam dan di akhir laga sebagai rasa respect terhadap rival Chiellini bahkan bertukar jersey dengan Suarez.
Sebagai Juventini, jujur aku merasa bangga dengan sikap sang wakil kapten Juventus tersebut, tetapi bukan berarti ketidaksukaan aku akan Suarez sirna begitu saja.
Tulisan ini aku tulis tanpa ada maksud sedikitpun mengurangi rasa respek terhadap Barca, ini semata karena kekesalan atas aksi kontroversi Luis Suarez, kalau ada yang menilai tilisan ini tidak objektif aku juga setuju dengan pendapat teman-teman pembaca sekalian, karena tulisan ini jelas dari sudut padang aku sendiri, sesama Juventini saja bisa memiliki perbedaan sudut pandang apalagi antar supporter klub yang berbeda. Sekian!!! Grazie Ragazzi!!!
#FinoAllaFineForzaJuventus #VinciPerNoiMagicaJuventus
Komentar
Posting Komentar